Batikadalah kain yang dihias sedemikian rupa menggunakan gambar-gambar tertentu melalui proses printing atau canting. Batik ada beragam jenisnya, yang paling terkenal misalnya batik pekalongan dan batik solo. 5. Seni Kriya Beberapa karya dari seni kriya juga merupakan contoh dari seni rupa terapan nusantara.
Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII 98 melukis juga sangat beragam, yang dinamakan aliran. Aliran atau corak dalam seni lukis ini merupakan ciri khas dan keunikan yang terdapat pada karya-karya tersebut. Ada aliran realis, naturalis, ekspresionis, impresionis, abstrak, surealis, maupun romantis. Sejarah seni lukis di Indonesia dipenuhi para pelukis handal seperti Raden Saleh perintis seni lukis Indonesia, yang hidup pada zaman perang Diponegoro, S. Sudjojono, Henk Ngantung, Affandi, Basoeki Abdullah, Pirngadi, dan masih banyak lagi. Gambar 4. Gambar 4. Gambar 4. Gambar 4. Gambar 11 11 a Lukisan bertema perjuangan, yang bercorak romantis, karya Soechieb. b Lukisan bercorak realis, karya Ifansyah. c Lukisan bercorak deko- ratif di atas media kaca. d Lukisan bercorak eks- presionis, karya Affandi. d Sumber 07-02-2009 b Sumber Dokumentasi Penerbit a Sumber Dokumentasi Penerbit 3. Seni grafis Seni grafis adalah seni membuat gambar dengan alat cetak klise. Misalnya, sablon cetak saring, cukil kayu cetakan, etsa pengasahan pada bahan metal, dan percetakan dengan bahan batu litho. 4. Seni kriya Seni kriya berwujud dua atau tiga dimensi. Seni kriya sering disebut sebagai seni kerajinan, yaitu seni yang dibuat untuk menyajikan kebutuhan hidup sehari-hari. c Sumber 07-02-2009 Di unduh dari Bab Bab Bab Bab Bab 4 44 44 Cabang-Cabang Seni Rupa dan Kegiatan Apresiasi 99 Tumbuh suburnya seni kriya di tanah air erat kaitannya dengan nilai komersial. Setiap pengrajin akan membuat beberapa benda pada setiap jenis seni kriya yang dibuatnya. Termasuk dalam golongan seni kriya, antara lain seni pahat, seni anyam, keramik, batik, dan tenun. 5. Seni desain Desain dalam pengertian yang sebenarnya adalah suatu gambar rancangan. Namun pengertian seni desain di sini penekanannya ialah pada produk yang dihasilkan. Sejalan dengan perkembangan industrialisasi, seni desain telah dianggap sebagai cabang seni tersendiri dalam seni rupa, karena proses, teknik, dan bentuknya yang juga memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan perkembangan teknologi modern. Seni desain terbagi dalam beberapa cabang, namun ada dua kelompok seni desain yang sudah populer, yaitu sebagai berikut. a. Desain Komunikasi Visual Graphic Design Sequential Art Perwujudan dari desain komunikasi visual meng- arah ke desain grafis, seperti poster iklan, brosur, sampul buku atau majalah, kemasan, logo, undangan, dan lain-lain. b. Desain Produk Product Design Desain produk berwujud peralatan dan benda kebutuhan sehari-hari. Misalnya, perlengkapan rumah tangga, alat transportasi, pakaian, perumahan, peralatan elektronik, dan sebagainya. Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar a Contoh desain komunikasi visual. b Contoh desain produk. b a Sumber Dokumentasi Penerbit Sumber Dokumentasi Penerbit Di unduh dari Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII 100 Apresiasi memiliki arti penting, baik bagi pencipta karya seni maupun bagi pengguna karya seni. Apresiasi merupakan sarana penghubung di antara keduanya. Pencipta karya seni dalam hal ini adalah seniman, desainer, atau pengrajin yang telah memvisualisasikan ide-ide kreatifnya. Sedangkan pengguna karya seni adalah penikmat atau masyarakat. Arti kata apresiasi sendiri adalah suatu penghargaan appreciate. Dengan demikian, jika masyarakat memiliki apresiasi yang tinggi terhadap suatu karya seni maka hal itu ibarat lahan yang subur untuk tumbuh dan berkembang- nya karya-karya kreatif berikutnya. 1. Bentuk apresiasi Kegiatan apresiasi terhadap karya seni rupa dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung atau tidak langsung. a. Apresiasi secara langsung Proses apresiasi secara langsung dilakukan apabila pengamat berhadapan langsung dengan wujud karya seni yang diapresiasi. Dalam hal ini, pengamat dapat menilai dengan jelas bentuk, warna, tekstur, dan unsur- unsur lainnya. Pengamatan langsung dapat dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat pusat kerajinan, ke museum, galeri, dan lain-lain. b. Apresiasi secara tidak langsung Proses apresiasi secara tidak langsung dilakukan melalui bantuan media tertentu. Misalnya, dari buku, foto reproduksi, media cetak, media elektronik, dan lain-lain. Apresiasi secara tidak langsung ini memang dapat dilakukan di sembarang tempat. Namun pengamatan terhadap objek karya tidak didapatkan dengan peng- hayatan secara mendalam. 2. Tahapan dalam proses apresiasi Untuk melakukan kegiatan apresiasi, setidaknya perlu diketahui bentuk dan tahapan dalam proses apresiasi, yaitu sebagai berikut. K KK KKegiat egiat egiat egiat egiatan Apr an Apr an Apr an Apr an Apresiasi K esiasi K esiasi K esiasi K esiasi Kar ar ar ar aryyyyya Seni R a Seni R a Seni R a Seni R a Seni Rupa upa upa upa upa Di unduh dari Bab Bab Bab Bab Bab 4 44 44 Cabang-Cabang Seni Rupa dan Kegiatan Apresiasi 101 a. Pengamatan terhadap objek karya Kegiatan apresiasi diawali dengan pengamatan terhadap objek karya. Dalam hal ini, pengamat berhadapan dengan karya yang diapresiasi, misalnya patung, karya batik, wayang, karya kerajinan, dan sebagainya. b. Pemahaman atau penghayatan terhadap karya seni Tahap kedua adalah upaya memahami atau meng- hayati karya seni tersebut. Melalui pemahaman atau penghayatan tersebut, pengamat telah melakukan usaha untuk mengetahui lebih jauh tentang unsur-unsur rupa serta keunikan lainnya yang terdapat pada objek karya. c. Penilaian dan penghargaan apresiasi Pada tahap ini, dilakukan pengambilan keputusan tentang seberapa bernilai atau berharganya suatu karya. Penilaian tersebut tentunya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang objektif. 3. Mengidentifikasi keunikan karya seni rupa terapan Nusantara Langkah pertama dalam proses identifikasi ini adalah menentukan objek yang hendak diapresiasi. Aspek yang diapresiasi bisa keseluruhan dari unsur-unsur objek yang menyertai atau hanya unsur-unsur tertentu dari objek tersebut. Keseluruhan dari unsur-unsur yang menyertai objek, misalnya dari fungsi karya, bentuk, ragam hias, makna simbolik, bahan, teknik, dan lain-lain. Sedangkan bagian- bagian tertentu yang menyertai objek karya, misalnya apresiasi yang penekanannya sebatas ragam hias dan fungsinya saja, atau sebatas teknik atau bentuknya saja. Kerjakan tugas ini secara mandiri. Salah satu bentuk apresiasi kita terhadap karya seni rupa adalah dengan mengunjungi pameran seni rupa dan pasar seni. Bagaimana tanggapanmu tentang pernyataan ini? Berikan sedikit ulasanmu. Menurut pendapatmu, apa wujud apresiasi kita terhadap karya seni rupa Nusantara? Di unduh dari Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII 102 Semua itu tergantung pada tema pengamatan yang sedang dikerjakan. Tema pengamatan yang dimaksud, misalnya melakukan pengamatan terhadap hiasan-hiasan yang dipakai pada perahu tradisional yang ada di suatu tempat atau daerah. Maka fokus identifikasi adalah unsur-unsur yang berkaitan dengan ragam hiasan, antara lain motif hiasan, penempatan hiasan, teknik pembuatan hiasan, atau unsur-unsur lainnya yang diperlukan. Untuk lebih jelasnya, berikut contoh tabel identifikasi tema dan makna beberapa karya seni rupa terapan. Keterangan Tenun ikat Kain tenun yang dibuat dengan teknik ikat Tenun songket atau kain songket Kain tenun yang dibuat dengan teknik cukit atau songket Tabel Bentuk, ragam hiasmotif, bahan, dan fungsi pada kain tenun ikat dan songket di Nusantara No. Jenis dan teknik Daerah Bentuk Ragam hias Bahan Fungsi karya Motif 1. Tenun songket Aceh Selendang Geometrik, Benang sutra Upacara adat, status flora, garis sosial, upacara cukur putus-putus bayi, katam Quran, upacara perkawinan 2. Tenun ikat dan Batak Selendang, Garis putus- Benang kapas Upacara adat, status songket Sumut ikat kepala putus sosial 3. Tenun ikat dan Bali Pakaian adat, Geometri, Benang sutra, Sarung, kemben, kain songket sarung, kain flora, fauna benang perak, panjang perempuan, panjang pe- benang kapas, selendang rempuan, se- katun lendang 4. Tenun ikat Flores Sarung perem- Hias bambu, Benang kapas Upacara adat, upa- puan flora, fauna, cara pesta manusia 5. dan seterusnya dan sete- dan seterusnya dan seterus- dan seterusnya dan seterusnya rusnya nya Tabel Hiasan pada perahu-perahu tradisional di Nusantara No. Jenis perahu Daerah Fungsi Motif hiasan Teknik Posisi Keterangan 1. Perahu Sibolga Sumatra Tangkap Garis dan Pahat dan Haluan, din- Utara ikan bidang warna ding, buritan 2. Perahu nelayan Yogyakarta Tangkap Garis dan Warna Dinding cadik ikan huruf 3. Perahu Jegong Jakarta- Tangkap Burung, naga Pahat, Buritan, ha- Berbendera Jawa Barat ikan ikan, tumbuh- warna luan an stilasi 4. Jukung Pajangan Madura Tangkap Naga, burung Garis, war- Haluan, din- ikan na, pahat ding, buritan 5. dan seterusnya dan seterus- dan sete- dan seterusnya dan seterus- dan seterus- dan seterus- nya rusnya nya nya nya Di unduh dari Bab Bab Bab Bab Bab 4 44 44 Cabang-Cabang Seni Rupa dan Kegiatan Apresiasi 103 Pembagian kolom pada tabel-tabel tersebut bisa berbeda pada setiap pengamat. Bisa juga pengelompokan benda atau karya berdasarkan dimensinya. Fungsi tabel tersebut adalah untuk membantu dan memudahkan melakukan pemaparan secara teratur dan sistematis. Untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan akurat benar, perlu juga secara aktif mencari informasi secara langsung kepada pembuat karya seni, misalnya pengrajin, pematung, perancang, seniman, atau para pekerja seni lainnya yang terlibat dalam pembuatan karya seni. Kerjakan bersama teman kelompokmu. ¶ Saat ini, masih banyak di antara masyarakat kita yang belum dapat menghargai seni maupun arti yang sesungguhnya dari pendidikan seni rupa. Hal ini merupakan salah satu contoh bahwa tingkat apresiasi masyarakat masih kurang. Apakah kamu sependapat dengan anggapan tersebut? Berikan alasan yang mendukung pendapatmu. ¶ Di sekitarmu tentu banyak terdapat benda-benda seni rupa terapan. Catat dan kelompokkan benda-benda tersebut berdasarkan dimensinya dan uraikan keunikan gagasan yang terdapat pada benda-benda tersebut. Keterangan 2 D 2 dimensi 3 D 3 dimensi Tabel Corak hiasan dan tema pada karya seni rupa terapan di Nusantara No. JenisNama Daerah Motif Teknik Bahan Bentuk Tema Keterangan 1. Tenun Aceh Geometrik, flora, Songket Sutra 2 D Situmeuepha Selendang, garis putus-putus keumurah, Ijalam kain di ping- panah quqod gang 2. Topikopiah Aceh Geometrik Anyam Pandan, 3 D Meukeutob Tutup kepala enau 3. Topeng Jatim - Pahat Kayu 3 D Pujangga Anom Untuk tari reog 4. Wayang Jateng Naga, pilin ber Gatutkaca Hiasan pada Jatim ganda, flora, buto bajuassesoris wajah raksasa tokoh 5. Meja dan kursi Jepara Situasi tumbuh Pahat Kayu 3 D Kedamaian, ke- Perlengkapan Jateng jati ukir makmuran rumah tangga gamah ripah Corak Hiasan Di unduh dari Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII 104 - Karya seni rupa dapat dibagi dalam beberapa cabang, yaitu seni lukis, seni patung, seni kriya, seni grafis, dan desain. - Aliran dalam seni lukis sangat beragam, di antaranya aliran realis, naturalis, ekspresionis, impresionis, abstrak, dan surealis. - Desain merupakan pengembangan dari seni kriya, namun lebih meng- khususkan pada bidang perencanaan suatu hasil karya seni. Seni desain dibagi dua cabang, yaitu desain komunikasi visual dan desain produk. - Apresiasi memiliki arti penting bagi seniman atau pencipta karya seni maupun bagi pengguna atau penikmat karya seni masyarakat. Hal ini karena apresiasi merupakan sarana penghubung di antara keduanya. - Tahap-tahap dalam melakukan apresiasi, antara lain pengamatan terhadap objek karya, penghayatan terhadap karya seni, serta penilaian dan penghargaan. - Proses apresiasi dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. - Langkah pertama dalam proses identifikasi adalah menentukan objek yang hendak diapresiasi. Aspek yang diapresiasi bisa keseluruhan dari unsur- unsur objek yang menyertai atau hanya unsur-unsur tertentu dari objek tersebut. ingkasan ingkasan ingkasan ingkasan ingkasan Di unduh dari Bab Bab Bab Bab Bab 4 44 44 Cabang-Cabang Seni Rupa dan Kegiatan Apresiasi 105 K KK KKer er er er erjak jak jak jak jakan di buk an di buk an di buk an di buk an di buku tug u tug u tug u tug u tugasmu. asmu. asmu. asmu. asmu. A. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat. 1. Seni yang lebih mengkhususkan pada bidang perencanaan suatu hasil karya seni adalah .... a. seni grafis b. seni kriya c. seni lukis d. seni desain 2. Kayu, batu, fiber adalah bahan- bahan yang sering digunakan untuk membuat karya .... a. seni lukis b. seni patung c. seni grafis d. seni desian 3. Kegiatan apresiasi yang dilakukan dengan mengamati wujud benda secara langsung dinamakan .... a. apresiasi bertahap b. apresiasi tidak langsung c. apresiasi secara langsung d. wawancara 4. Tokoh yang dikenal sebagai perintis seni lukis Indonesia adalah .... a. Basoeki Abdullah b. S. Sudjojono c. R. Saleh d. Affandi 5. Perwujudan dari desain komunikasi visual mengarah pada desain grafis, misalnya .... a. brosur b. pakaian c. alat transportasi d. peralatan elektronik B. Jawab pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas. ™ Menurut cirinya, karya seni rupa dapat dibagi dalam beberapa cabang, yaitu seni patung, seni grafis, seni lukis, seni kriya, dan desain. Coba kamu buat karya baru hasil ciptaanmu sendiri salah satu dari jenis karya seni rupa tersebut. Mari Mari Mari Mari Mari Berkarya Berkarya Berkarya Berkarya Berkarya 1. Jelaskan secara singkat tentang seni lukis dan seni grafis. 2. Jelaskan tentang desain komunikasi visual dan desain produk. 3. Jelaskan tahapan proses apresiasi. 4. Jelaskan peran apresiasi terhadap pencipta dan penikmat karya seni rupa. 5. Menurutmu, apa yang dimaksud mengidentifikasi keunikan gagasan karya seni rupa? Di unduh dari Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII 106 B Adakah karya seni rupa terapan yang menjadi ciri khas di daerahmu? B Apakah selama ini kamu sudah menghargai dan bangga terhadap kekayaan budaya termasuk karya-karya seni rupa terapan di Nusantara? B Apa wujud dari penghargaanmu terhadap karya seni rupa terapan Nusantara selama ini? Refleksi Refleksi Refleksi Refleksi Refleksi Di unduh dari Indonesia sangat kaya dengan karya tekstil, salah satunya adalah karya seni tradisional tenun ikat dan songket. Teknik berkarya seni lainnya yang dikenal sejak zaman batu prasejarah adalah teknik grafis. Jika nenek moyang kita sudah kreatif berkarya, bagaimana dengan kita yang memiliki perangkat yang lebih lengkap? Kamu tentu punya kesempatan untuk berkarya lebih kreatif. Hasil-hasil karyamu dapat dikemas sedemikian rupa untuk dipamerkan dalam kegiatan pameran sekolah. Pada bab ini, kamu akan belajar tentang tenun dan grafis sekaligus cara membuatnya, serta tata cara melakukan kegiatan pameran di kelas atau sekolah. Sumber 10-02-2009 BEREK BEREK BEREK BEREK BEREKSPRESI MEL SPRESI MEL SPRESI MEL SPRESI MEL SPRESI MELAL AL AL AL ALUI UI UI UI UI KAR KAR KAR KAR KARY YY YYA SENI R A SENI R A SENI R A SENI R A SENI RUP UP UP UP UPA A A A A BAB BAB BAB BAB BAB 5 Di unduh dari Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII 108 P PP PPeeeeettttta K a K a K a K a Konsep onsep onsep onsep onsep Pada bab ini, kamu akan mempelajari materi sesuai dengan bagan peta konsep berikut. K K K K Kat at at at ata K a K a K a K a Kunci unci unci unci unci Berekspresi Kain tenun Membuat karya tenun Seni grafis Membuat cetak tinggi Pameran karya seni rupa Pameran kelas atau sekolah Tata cara pelaksanaan pameran pembahasannya meliputi Berekspresi melalui karya seni rupa Kain tenun Nusantara Pameran karya seni rupa sekolah Pengertian, tujuan, dan jenis-jenis pameran membahas tentang Seni grafis Tata cara pelaksanaan pameran Jenis-jenis kain tenun Membuat karya tenun membahas tentang Jenis-jenis seni grafis Membuat cetak tinggi membahas tentang Di unduh dari Bab Bab Bab Bab Bab 5 55 55 Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa 109 Karya tenun di Indonesia terbentuk melalui proses waktu yang panjang sejak zaman kebudayaan Dongson prasejarah. Kain tenun dengan segenap teknik dan ragam hiasnya telah mengalami perkembangan hingga terbentuk karya tekstil yang bernilai seni tinggi. 1. Jenis-jenis kain tenun
Perbedaanseni rupa murni dan seni rupa terapan; Seni rupa 2 dimensi; Perbedaan Seni Rupa 2 Dimensi dan 3 Dimensi; Pengertian Seni Menurut Para Ahli; Sejarah Seni Batik di Indonesia. Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan batik, tentunya penasarankan bagaimana sejarahnya batik hadir di Indonesia dan menjadi karya seni khas bangsa kita.

Sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan nusantara adalah pembahasan utama materi pelajaran seni budaya yang akan dijelaskan dengan lengkap dan detail pada materi belajar berikut ini. Adapun sub pembahasan mengenai Karya Seni Rupa Terapan didalam belajar seni, budaya dan keterampilan yang akan diuraikan yakni sebagai berikut 1. Pengertian apresiasi. 2. 8 Teknik pembuatan karya seni rupa terapan nusantara. Pengertian Apresiasi Apa yang dimaksud dengan apresiasi ? Apresiasi adalah sikap kepekaan yang dalam mendalam tentang menghargai, mengagumi dan menilai sebuah karya seni. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di buku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. Apresiasi aktif adalah apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya. Karya seni rupa terapan yang terdapat di Nusantara sangat beragam dengan aneka jenis, bentuk, fungsi dan teknik pembuatannya. Karya seni rupa terapan Nusantara tersebut dengan segenap keunikan gagasannya patut mendapatkan apresiasi, baik secara aktif maupun pasif. Gagasan ide kreatif tersebut merupakan awal proses penciptaan karya seni, termasuk karya seni rupa terapan Nusantara yang diciptakan berdasarkan nilai guna tanpa mengesampingkan nilai seni. Baca juga Pengertian, Jenis Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Keragaman teknik pembuatan karya seni rupa terapan nusantara Ada beberapa teknik pembuatan benda-benda kriya yang disesuaikan dengan bahan. Alat dan cara yang digunakan antara lain cor atau tuang, mengukir, membatik, menganyam, menenun, membentuk, memutar dan mencetak. Adapun 8 teknik / cara pembuatan benda kriya karya seni rupa terapan nusantara dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Teknik cor cetak tuang Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, maka mulai dikenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda kriya dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bajana dan perhiasan. Teknik cetak pada waktu itu terdapat dua macam yaitu antara lain sebagai berikut 2 macam teknik cetak a. Teknik tuang berulang bivalve Teknik bivalve disebut juga teknik menuang berulang kali karena menggunakan dua keping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan bi berarti dan va Ive berarti kepingan. Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana baik bentuk maupun hiasannya. b. Teknik tuang sekali pakai A cire perdue Teknik a cire perdue disebut juga teknik tuang sekali pakai karena dibuat untuk membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, misalnya seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi lilin, lalu ditutupi lagi dengan tanah liat, kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah rongga, sehingga perunggu dapat dituang kedalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan. Di samping teknik cor ada juga teknik menempa yang bahan-bahannya berasal dari perunggu. Saat ini banyak terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam seperti kerajinan perak. Tempat-tempat terkenal itu antara lain kerajinan perak di kota Gede Yogyakarta dan kerajinan kuningan yang terdapat di Juwana dan Mojokerto. 2. Teknik ukir Alam Nusantara dengan hutan tropisnya yang kaya menjadi penghasil kayu yang bisa dipakai sebagai bahan dasar seni ukir kayu. Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Di indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak zaman batu muda. Pada masa itu banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukuran bermotif geometris, seperti tumpai, lingkaran, garis, swastika, zig-zag dan segitiga. pada umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius. 4 Jenis ukiran Dilihat dari jenis-jenisnya, terdapat beberapa jenis ukiran yakni antara lain sebagai berikut a. Tembus krawangan. b. Ukiran rendah. c. Ukiran tinggi timbul. d. Ukiran utuh. 5 Fungsi karya seni ukir Karya seni ukir memiliki macam-macam fungsi yaitu seperti fungsi hias, fungsi magis, fungsi simbolik dan fungsi konstruksi. Adapun 5 fungsi karya seni ukir dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut a. Fungsi hias Fungsi hias adalah ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu. b. Fungsi magis Fungsi magis adalah ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual. c. Fungsi simbolik Fungsi simbolik adalah ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan spiritual. d. Fungsi konstruksi Fungsi konstruksi adalah ukiran yang selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan. e. Fungsi ekonomis Fungsi ekonomis adalah ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda. 3. Teknik membatik Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapi kemunculannya belum diketahui secara pasti. Batik adalah karya seni rupa yang pada umumnya berupa gambar pada kain. Proses pembuatan batik adalah dengan cara menambahkan lapisan malam dan kemudian diproses dengan cara tertentu atau melalui beberapa tahapan pewarnaan dan tahap pelorodan yaitu penghilangan malam. 5 Teknik membatik Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini dikenal beberapa teknik membatik yaitu antara lain sebagai berikut a. Batik celup ikat Batik celup ikat adalah pembuatan batik tanpa menggunakan malam sebagai bahan penghalang, akan tetapi menggunakan tali untuk menghalangi masuknya warna ke dalam serat kain. b. Batik tulis Batik tulis adalah batik yang dibuat melalui cara memberikan malam dengan menggunakan canting pada motif yang telah digambar pada kain. c. Batik cap Batik cap adalah batik yang dibuat menggunakan alat cap stempel yang pada umumnya terbuat dari tembaga sebagai alat untuk membuat motif sehingga kain tidak perlu digambar terlebih dahulu. d. Batik lukis Batik lukis adalah batik yang dibuat dengan cara melukis. Pada teknik ini seniman bebas menggunakan alat untuk mendapatkan efek-efek tertentu. e. Batik modern Batik modern adalah batik yang cara pembuatannya bebas, tidak terikat oleh aturan teknik yang ada. Hal tersebut termasuk pemilihan motif dan warna, oleh karena itu pada hasil akhirnya tidak ada motif, bentuk, komposisi dan pewarnaan yang sama di setiap produknya. f. Batik printing Batik printing adalah kain yang motifnya seperti batik. Proses pembuatan batik ini tidak menggunakan teknik batik, tetapi dengan teknik sablon screen printing. Jenis kain ini untuk kain seragam sekolah. 4. Teknik anyam Benda-benda kebutuhan hidup sehari-hari misalnya seperti keranjang, tikar, topi dan lain sebagainya dibuat dengan teknik anyam. Bahan baku yang digunakan untuk membuat benda-benda anyaman ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, antara lain seperti bambu, palem, rotan, mendong, pandan dan lain sebagainya. 5. Teknik tenun Teknik menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam. Perbedaan teknik menenun dengan teknik menganyam adalah hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, kita cukup melakukannya dengan tangan manual dan hampir tanpa menggunakan alat bantu. Sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsi dan pakan. 6. Teknik membentuk Pengertian teknik membentuk adalah membuat karya seni rupa dengan media tanah liat yang lazim disebut dengan gerabah, tembikar atau keramik. Keramik adalah karya dari tanah liat yang prosesnya melalui pembakaran sehingga menghasilkan barang yang baru dan jauh berbeda dari bahan mentahnya. 3 teknik pembuatan keramik Teknik yang pada umumnya digunakan pada proses pembuatan keramik diantaranya yaitu sebagai berikut a. Teknik coil lilit pilin. b. Teknik tatap batu/pijat jari. c. Teknik slab lempengan. Cara pembentukan keramik adalah dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari adalah teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman atau para penggemar keramik. 7. Teknik putar Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris bulat, silindris yang bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentra keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan hand whell atau alat putar kaki kick whell. Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong, guci dan lain-lain. 8. Teknik cetak Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat-alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok dan gelas. Baca juga Bentuk, 7 Contoh Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Di samping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisional dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding dengan berbagai motif seperti bintang atau tumbuh-tumbuhan. Demikian pembahasan mengenai sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan nusantara.

SENIBUDAYA VIII BAB I APRESIASI KARYA SENI RUPA SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA Karya seni yang berkembang di setiap daerah yang tersebar di seluruh Nusantara Seni. DASAR-DASAR SENI RUPA Standar Kompetensi Mengapresiasi karya seni rupa Mengekspresikan diri berkaitan dengan karya seni rupa Adaptif.
- Teater Nusantara merupakan teater bagian dari masyarakat di wilayah Indonesia. Di mana teater Nusantara memiliki ciri khas, keindahan, keunikan, dan pesan moral kepada masyarakat. Banyak bentuk pementasan teater di Indonesia membawa pesan moral yang biasanya cukup penting. Kondisi inilah yang membuat seni teater memiliki keunikan teater pada umumnya memiliki pesan moral tentang kemanusiaan dan kritik sosial. Kritik-kritik tersebut mengungkapkan ketidakadilan yang terhadi di masyarakat. Di mana itu semua dikemas dan diwujudkan berdasarkan kreativitas masing-masing kelompok. Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, beberapa kelompok teater Nusantara memiliki keunikan pada saa pertunjukannya. Baca juga Seni Teater Kontemporer Pengertian dan Cirinya Berikut keunikan beberapa kelompok teater Nusantara Teater Garasi Pertunjukan perdana Garasi adalah pertunjukan Wah karya Putu Wijaya pada tanggal 2 April 1995 di Purna Budaya Yogyakarta. Pertunjukan tersebut mampu menyedot lebih dari 1000 penonton dalam satu malam. Teater Garasi lahir di Yogyakarta pada pertengahan tahun 90-an telah mempunyai pola yang cukup mapan dalam hal penyutradaraan oleh Yudi Ahmad Tajudin. Pemain dituntut bekerja keras melakukan eksplorasi terhadap setiap hal yang dimungkinkan. Pemain melakukan latihan berdasarkan kesadaran untuk melakukan jelajah kreativitas. Pertunjukan kelompok ini senantiasa memukau dengan kemampuan individu para pemainnya. Serta dukungan artistik sehingga menghasilkan pertunjukan yang senantiasa menawan. Pertunjukan Garasi seakan menjadi barometer peta perkembangan teater mutakhir Indonesia. Teater Tetas Kelompok tersebut berdiri sejak 30 September 1978. Pada awalnya bernama Teater Egg yang beranggotakan sejumlah aktivis teater di Gelanggang Remaja Bulungan Jakarta Selatan dan berubah nama menjadi Teater Tetas sejak 1984. Baca juga Sutradara Ungkap Teater Koma Cinta Semesta Dipersiapkan Selama 7 Bulan Keunikan kelompok ini dikenal melalui pertunjukan-pertunjukannya yang mengangkat mitos pewayangan sebagai materi dasar demikian, tidak tertutup kemungkinan untuk mengangkat gaya lain dalam pertunjukannya. Beberapa naskah yang pernah dipentaskan antara lain, Geger Indraprasta 1986, Lahirnya Wisanggeni 1987, Bayi di Aliran Sungai 1999, Wisanggeni Berkelebat 2000, Palaganada Dari Negeri Cinta 2001, Seorang Anak Menangis 2002, Palaganada Jejak Surga 2003, Julung Sungsang 2005-2006, serta Republik Anthurium 2008. Teater Satu Lampung Teater Satu Lampung didirikan oleh Iswadi Pratama dan Imas Sobariah pada 18 Oktober 1996 di Lampung. Kelompok tersebut mementaskan naskah Lysistrata pada April 1997 sebagai pertunjukan perdana. Pertunjukan-pertunjukan selanjutnya menampilkan berbagai gaya, pilihan artistik, dan kreativitas pemain yang dimanfaatkan secara maksimal. Baca juga Fungsi Sosial Seni Musik Perekrutan anggota Teater Satu Lampung dimulai saat mereka mulai memasuki sekolah menengah atas. Teater Satu Lampung banyak mementaskan karya sastra dalam pertunjukan monolognya. Proses penyampaian pesan menggunakan pemenatasan teater adalah salah satu bentuk komunikasi antara seniman dengan penonton. Dikutip dari buku Drama Teori dan Pengajarannya 2002 karya Herman J. Waluyo, menonton suatu pertunjukan teater sering terjadi penonton dapat memahami jalan cerita, walaupun ada kata-kata atau kalimat yang kurang dipahami. Di mana dimungkinkan karena pembicaraan dalam dialog suatu teater diikuti oleh mimik dan gerak-gerik serta intonasi yang kurang jelas oleh pelaku yang memainkan perannya dengan baik. Melalui teater, selain dapat mempelajari dan menikmati hasilnya, orang juga dapat memahami masalah yang disodorkan di dalamnya tentang masyarakat melalui dialog-dialog pelaku. Juga belajar tentang isi pesan teater tersebut dan juga mempertinggi pengertian mereka tentang bahasa lisan. Maka nilai-nilai pesan yang terkandung di dalamnya mudah diserap oleh penonton. Baca juga Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat Dilansir dari buku Terampil Bermain Drama 2002 karya Asul Wiyanto, lakon teater atau jalannya teater sebenarnya mengandung pesan atau ajaran, terutama ajaran moral bagi penontonnya. Penonton menemukan ajaran itu secara tersirat dalam lakon drama. Dalam buku Kitab Teater Tanya Jawab Seputar Seni Pertunjukan 2011 karya N. Riantiarno,isi pesan berbicara mengenai apa yang dikatakan what to say. Jika dikaitkan dengan isi pesan dalam teater, isi pesan yang mencakup semua ide atau gagasan, bahkan tema dalam pertunjukan teater dikemas dalam sebuah naskah pertunjukan. Dimana naskah tersebut harus menceritakan atau menjabarkan sebuah isi pesan baik moral atau bercerita tentang kehidupan sehari-hari. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Menampilkansikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan di wilayah Nusantara. Terstruktur Berikan. contoh Jenisjenis karya seni rupa terapan Nusantara. Mandiri. Siswa dapat Membuat tulisan berupa tanggapan atas keunikan hasil karya seni rupa terapan daerah setempat. D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Saat mengikuti pelajaran Seni Budaya, kita pasti dikenalkan dengan kegiatan apresiasi. Hampir disetiap jenjang dan tingkat pendidikan di madrasah ataupun sekolah pasti kita diajarkan dan diminta untuk berapresiasi terhadap kesempatan ini kami mencoba memberikan contoh bagaimana melakukan apresiasi terhadap keunikan karya seni terapan dua dan tiga dimensi Keunikan Karya Seni Terapan Dua Dimensi NusantaraKeunikan karya seni rupa terapan dua dimensi nusantara dapat dilihat dan dinikmati pada beberapa karya seperti seni jenis batik, anyam, grafika, ilustrasi, ataupun contoh ulasan sebagai bentuk apresiasi terhadap karya seni terapan dua dimensi nusantara dengan rujukan karya Batik Trusmi Cirebon pada gambar di atasBentuk yang digambarkan dalam batik tersebut adalah daun, bunga, dan tumbuhan .Teknik pembuatannya dengan terdiri kain dan batik berupa flora, yaitu menggunakan motif gambar menyerupai tumbuhan yang kemudian dilakukan karya batik tersebut untuk memenuhi kebutuhan sandang pakaian sekaligus memperindah yang disampaikan perupa melalui gambar itu adalah kekaguman tentang keunikan dan keindahan tumbuhan sebagai ciptaan Keunikan Karya Seni Rupa Terapan Tiga Dimensi NusantaraKeunikan karya seni rupa terapan tiga dimensi dapat dilihat pada beberapa karya seni kriya kerajinan, bangunan, mode, dan Seni Kerajinan Kriya Terapan Tiga Dimensi NusantaraUlasan apresiasi mengenai karya seni kriya terapan tiga dimensi dengan mendasarkan pada gambar meja dan kursi di atas adalahBentuk seni kerajinan kayu ini ukiran dari kombinasi motif daun tumbuh dengan bentuk pembuatan karya ini dengan dipahat atau diukir. Kayu yang telah dipotong kemudian dibentuk menjadi meja dan kursi kemudian dipahat sedikit demi sedikit sehingga menjadi ukiran dekoratif stilasi tumbuh-tumbuhan yang indah. Hasil ukiran dihaluskan dengan yang digunakannya dari kayu jati. Perwarnaan dengan dipelitur sehingga halus mengkilap. Temanya tentang benda sebagai barang kebutuhan hidup, yaitu tempat duduk sekaligus memperindah berupa benda terapan / benda Seni Bangunan Karya Seni Terapan Tiga Dimensi NusantaraUlasan apresiasi seni rupa terapan tiga dimensi jenis bangunan yang merujuk pada pada Gambar Golden Snail di Taman Mini Indonesia Indah adalah sebagai berikutBentuk bangunan ini diilhami oleh alam binatang “Keong Mas” sebangsa siput sawah. Siput merupakan juga makhluk yang dijadikan sumber sebuah legenda dongeng ialah teknik bangunan cor dan pasangan batu cor semen, pasir, koral dengan tulang besi gedung teater ini adalah keunikan legenda Jawa, yaitu seekor keong yang berwarna sebagai tempat rekreasi / yang disampaikan oleh arsitek atau perupa adalah keindahan bentuk binatang sebagai ciptaan Tuhan. Tampak pada kulit kerang bahan keong atau siput yang berwarna keemasan dan berbentuk Seni Keramik Karya Seni Terapan Tiga Dimensi NusantaraUlasan apresiasi seni keramik teraoan tiga dimensi nusantara berdasar pada gambar poci dan gelas di atas adalah sebagai berikut Bentuk keramik berupa tempat minum zaman pembuatannya menggunakan cara butsir atau membentuk melalui dasarnya adalah tanah liat atau keramik sebagi alat yang dibutuhkan dalam kehidupan yang terkandung dalam pembuatan keramik adalah kenyamanan dan kepuasan dengan pemakaian alat nusantara yang bagus dan contoh ulasan apresiasi terhadap karya seni rupa terapan dua dan tiga dimensi nusantara. Semoga bermanfaat dan bisa dikembangkan lagi dalam pembelajaran serta penerapan hidup sehari hari. 6jIURrl.
  • 54yukj9z3f.pages.dev/341
  • 54yukj9z3f.pages.dev/211
  • 54yukj9z3f.pages.dev/309
  • 54yukj9z3f.pages.dev/93
  • 54yukj9z3f.pages.dev/229
  • 54yukj9z3f.pages.dev/232
  • 54yukj9z3f.pages.dev/355
  • 54yukj9z3f.pages.dev/138
  • 54yukj9z3f.pages.dev/329
  • keunikan karya seni rupa terapan nusantara