Orang-orang tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air sungai temberan. Simon cos sangat kesal karena ultimatumnya tidak berhasil. Pasukan VOC akhirnya ditarik mundur ke Manado. Kerajaan masyarakat Batak dipimpin oleh Raja Sisinga Mangaraja. Pada tahun
Perang Tondano merupakan perang yang terjadi pada 1808-1809 yang melibatkan orang Minahasa di Sulawesi Utara dan pemerintah kolonial Belanda. Perang ini terjadi akibat penerapan politik pemerintah kolonial Hindia Belanda oleh para pejabatnya di Minahasa, terutama upaya mobilisasi pemuda untuk dilatih menjadi tentara. Kedatangan Belanda di Minahasa pada mulanya disambut gembira oleh penduduk, karena mengharapkan bantuan dalam menghadapi peperangan dengan Spanyol dan ancaman gangguan keamanan perampok-perampok dari Minandanao Filipina. Alasannya sesungguhnya kedatangan Belanda di Minahasa adalah untuk kepentingan kekuasaan dalam memperoleh monopoli perdagangan dan usaha untuk menjalankan pemerintah/penjajahan.. Belanda mendirikan benteng di Pelabuhan Wenang/Manado yang diberi nama Nederlandsche Vasticheijt atau dikenal dengan nama Fort-Amsterdam. Benteng ini dijadikan pusat pemerintahan pertahanan dan perdagangan Belanda di Minahasa. Sejak adanya benteng tersebut, Belanda mulai menguasai perdagangan di Minahasa dan mengharuskan penjualan beras kepada pedagang-pedagang Belanda, Cara pemaksaan ini sama sekali tidak disenangi oleh Walak Tondano, sehingga menimbulkan kebencian mereka terhadap saat itu lahirlah kebencian orang Minahasa, khususnya Orang Tondano terhadap Belanda. Dikemukakan bahwa perang berlangsung selama beberapa kali. A. Perang Tondano I Sekalipun hanya berlangsung sekitar satu tahun Perang Tonando dikenal dalam dua tahap. Perang Tonando I terjadi pada masa kekuasaan VOC. Pada saat datangnya bangsa Barat orang-orang Spanyol sudah sampai di tanah Minahasa Tondano Sulawesi Utara. Orang-orang Spanyol di samping berdagang juga menyebarkan agama Kristen. Tokoh yang berjasa dalam penyebaran agama Kristen di tanah Minahasa adalah Fransiscus Xaverius. Hubungan dagang orang Minahasa dan Spanyol terus berkembang. Mulai abad XVII hubungan dagang antara keduanya mulai terganggu dengan kehadiran para pedagang VOC. Waktu itu VOC telah berhasil menanamkan pengaruhnya di Ternate. Bahkan Gubernur Terante Simon Cos mendapatkan kepercayaan dari Batavia untuk membebaskan Minahasa dari pengaruh Spanyol. Para pedagang Spanyol dan juga Makasar yang bebas berdagang mulai tersingkir karena ulah VOC. Apalagi waktu itu Spanyol harus meninggalkan Kepulauan Indonesia untuk menuju Filipina VOC berusaha memaksakan kehendak agar orang-orang Minahasa menjual berasnya kepada VOC. Untuk melemahkan orang orang Minahasa, VOC membendung Sungai Temberan sehingga menggenangi tempat tinggal rakyat dan para pejuang Minahasa. Orang-orang Minahasa kemudian memindahkan tempat tinggalnya di Danau Tondano dengan rumah-rumah apung. Pasukan VOC kemudian mengepung kekuatan orang-orang Minahasa yang berpusat di Danau Tondano. Simon Cos kemudian memberikan ultimatum yang isinya antara lain 1 Orang-orang Tondano harus menyerahkan para tokoh pemberontak kepada VOC, 2 orang-orang Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan. Ternyata rakyat Tondano bergeming dengan ultimatum VOC tersebut dan akhirnya Pasukan VOC akhirnya ditarik mundur ke Manado. Setelah itu rakyat Tondano menghadapi masalah dengan hasil pertanian yang menumpuk, tidak ada yang membeli. Dengan terpaksa mereka kemudian mendekati VOC untuk membeli hasil-hasil pertaniannya. Dengan demikian terbukalah tanah Minahasa oleh VOC. Berakhirlah Perang Tondano I. Orang-orang Minahasa itu kemudian memindahkan perkampungannya di Danau Tondano ke perkampungan baru di daratan yang diberi nama Minawanua ibu negeri. B. Perang Tondano II Perang Tondano II terjadi ketika masa pemerintahan kolonial Belanda. Perang ini dilatarbelakangi oleh kebijakan Gubernur Jenderal Daendels. Daendels memerlukan pasukan dalam jumlah besar dengan cara merekrut pasukan dari kalangan pribumi. Atas perintah Daendels melalui Kapten Hartingh, Residen Manado Prediger segera mengumpulkan para ukung Ukung adalah pemimpin dalam suatu wilayah walak atau daerah setingkat distrik. Ternyata orang-orang Minahasa umumnya tidak setuju dengan program Daendels untuk merekrut pemuda-pemuda Minahasa sebagai pasukan kolonial. Salah seorang pemimpin perlawanan itu adalah Ukung Lonto. Ia menegaskan rakyat Minahasa harus melawan kolonial Belanda. Gubernur Prediger mengirim pasukan untuk menyerang pertahanan orang-orang Minahasa di Tondano, Minawanua. Belanda kembali menerapkan strategi dengan membendung Sungai Temberan. Prediger juga membentuk dua pasukan tangguh. Pasukan yang satu dipersiapkan menyerang dari Danau Tondano dan pasukan yang lain menyerang Minawanua dari darat. Tanggal 23 Oktober 1808 pertempuran mulai berkobar. Pasukan Belanda bisa menerobos pertahanan orang-orang Minahasa di Minawanua. Pagi hari tanggal 24 Oktober 1808 pasukan Belanda dari darat membombardir kampung pertahanan Minawanua. Serangan terus dilakukan Belanda sehingga kampung itu seperti tidak ada lagi kehidupan. Tiba-tiba dari perkampungan itu orang-orang Tondano muncul dan menyerang dengan hebatnya sehingga beberapa korban berjatuhan dari pihak Belanda. Pasukan Belanda terpaksa ditarik mundur. Perang Tondano II berlangsung cukup lama, bahkan sampai agustus 1809. Dalam suasana kepenatan dan kekurangan makanan mulai ada kelompok pejuang yang memihak kepada Belanda. Namun dengan kekuatan yang ada para pejuang Tondano terus memberikan perlawanan. Akhirnya pada tanggal 4-5 Agustus 1809 Benteng pertahanan Moraya milik para pejuang hancur bersama rakyat yang berusaha mempertahankan. Para pejuang itu memilih mati dari pada menyerah.
PerlawananRakyat Bali - Sejarah, Makalah, Strategi & Kronologi : Keinginan Belanda menguasai Bali dimulai sejak tahun 1841 dan seluruh raja di Bali dipaksa. harus membayar ganti rugi dari biaya perang yang telah dikeluarkan belanda,sejumlah 75.000 gulden,dan raja harus menyerahkan I Gusti Ktut Jelantik kepada pemerintah
RINGTIMES BANYUWANGI – Berikut kunci jawaban mata pelajaran Sejarah Indonesia Kelas 11 SMA, latih uji kompetensi halaman 152 untuk nomor 1 sampai 5. Halo adik-adik siswa-siswi kelas 11 SMA, pakah kalian sudah mengerjakan uji kompetensi halaman 152 mata pelajaran sejarah Indonesia? Jika kamu merasa kesulitan, simak artikel hingga akhir ya, karena akan tersedia kunci jawaban dari latih uji kompetensi perang melawan Belanda untuk soal nomor 1 sampai 5. Baca Juga Kunci Jawaban Sejarah Indonesia Semester 1 Kelas 11 SMA Halaman 101 Yuk, tunggu apalagi, segera buka buku paket sejarah Indonesia kamu dan inilah soal beserta kunci jawabannya. 1. Rakyat Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan. Coba telaah secara kritis ancaman Belanda padahal yang membendung Sungai Temberan itu Belanda. Bagaimana penilaian kamu tentang sikap Belanda yang demikian. Sikap ini merupakan sikap kolonialisme dan imperialisme yang akan terus berlangsung termasuk sampai sekarang. Berikan contoh! Jawaban Sikap sewenang-wenang penjajah Belanda kepada masyarakat Tondano karena kerugian yang mereka alami dan mencoba memenuhi neraca dagangannya dengan mengambil budak.
- Բесωснር ጆ
- Ачюηемልпсι икеጥዌ м
- ቁоկеբሁ юሰጫμምшቫկе
rakyattondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air sungai secara kritis ancaman belanda padahal yang membendung sungai temberan itu belanda.bagaimana penilaiian kamu tentang sikap belabnda yang demikian.sikap ini merupakan sikap kolonialisme dan
103 Sejarah Indonesia 1. Perang Tondano “Perang Tondano yang terjadi pada 1808-1809 adalah perang yang melibatkan orang Minahasa di Sulawesi Utara dan pemerintah kolonial Belanda pada permulaan abad XIX. Perang pada permulaan abad XIX ini terjadi akibat dari implementasi politik pemerintah kolonial Hindia Belanda oleh para pejabatnya di Minahasa, terutama upaya mobilisasi pemuda untuk dilatih menjadi tentara “ Tauik Abdullah dan Lapian, 2012375 a Perang Tondano I 1808 Sekalipun hanya berlangsung sekitar satu tahun Perang Tondano terjadi dalam dua tahap. Perang Tondano I terjadi pada masa kekuasaan VOC. Pada saat datangnya bangsa Barat, orang-orang Spanyol sudah sampai di tanah Minahasa Tondano Sulawesi Utara. Orang-orang Spanyol selain berdagang juga menyebarkan agama Kristen. Tokoh yang berjasa dalam penyebaran agama Kristen di tanah Minahasa adalah Fransiscus Xaverius. Hubungan dagang orang Minahasa dan Spanyol terus berkembang. Tetapi mulai abad XVII hubungan dagang antara keduanya mulai terganggu dengan kehadiran para pedagang VOC. Waktu itu VOC telah berhasil menanamkan pengaruhnya di Ternate. Bahkan, Gubernur Terante Simon Cos mendapatkan kepercayaan dari Batavia untuk membebaskan Minahasa dari pengaruh Spanyol. Simon Cos kemudian menempatkan kapalnya di Selat Lembeh untuk mengawasi pantai timur Minahasa. Para pedagang Spanyol dan juga Makassar yang bebas berdagang mulai tersingkir karena ulah VOC. Apalagi waktu itu Spanyol harus meninggalkan Kepulauan Indonesia untuk menuju Filipina. » Kamu ingat peristiwa apa yang menyebabkan Spanyol harus pergi dari Indonesia dan menuju ke Filipina? VOC berusaha memaksakan kehendak agar orang-orang Minahasa menjual berasnya kepada VOC. Hal ini karena VOC sangat membutuhkan beras untuk melakukan monopoli perdagangan beras di Sulawesi Utara. Orang- orang Minahasa menentang usaha monopoli tersebut. Tidak ada pilihan lain bagi VOC kecuali memerangi orang-orang Minahasa. Untuk melemahkan orang- orang Minahasa, VOC membendung Sungai Temberan. Akibatnya aliran sungai meluap dan menggenangi tempat tinggal rakyat dan para pejuang Minahasa. Orang-orang Minahasa kemudian memindahkan Memahami Teks 104 Kelas XI SMAMASMKMAK Semester 1 tempat tinggalnya di Danau Tondano dengan rumah-rumah apung. Pasukan VOC kemudian mengepung kekuatan orang-orang Minahasa yang berpusat di Danau Tondano. Simon Cos kemudian memberikan ultimatum yang isinya antara lain 1 Orang-orang Tondano harus menyerahkan para tokoh pemberontak kepada VOC, 2 orang-orang Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan. Ternyata rakyat Tondano bergeming dengan ultimatum VOC tersebut. Simon Cos sangat kesal karena ultimatumnya tidak diperhatikan. Pasukan VOC akhirnya ditarik mundur ke Manado. Setelah itu rakyat Tondano menghadapi masalah dengan hasil pertanian yang menumpuk, tetapi tidak ada yang membeli. Dengan terpaksa mereka kemudian mendekati VOC agar membeli hasil- hasil pertaniannya. Dengan demikian, terbukalah tanah Minahasa oleh VOC. Berakhirlah Perang Tondano I. Orang-orang Minahasa kemudian memindahkan perkampungannya di Danau Tondano ke perkampungan baru di daratan yang diberi nama Minawanua ibu negeri. » Coba perhatikan dan renungkan isi ultimatum VOC yang kedua. Orang-orang Tondano disuruh membayar ganti rugi kerusakan tanaman padi akibat tergenang luapan air Sungai Temberan. Sungguh licik VOC karena yang menyebabkan kerusakan tetapi kerugiannya disuruh menanggung rakyat Tondano. Ingat kelicikan Belanda ini akan terus berlangsung selama Belanda menjajah Indonesia. b Perang Tondano II 1809 Perang Tondano II sebenarnya sudah terjadi ketika memasuki abad ke-19, yakni pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Perang ini dilatarbelakangi oleh kebijakan Gubernur Jenderal Daendels yang mendapat mandat untuk mempertahankan Jawa dari serangan Inggris. Daendels memerlukan pasukan dalam jumlah besar. Untuk menambah jumlah pasukan, maka direkrut pasukan dari kalangan pribumi. Mereka yang dipilih adalah dari suku- suku yang memiliki keberanian berperang. Beberapa suku yang dianggap memiliki keberanian adalah orang-orang Madura, Dayak, dan Minahasa. Atas perintah Daendels melalui Kapten Hartingh, Residen Manado Prediger segera mengumpulkan para ukung. 105 Sejarah Indonesia Ukung adalah pemimpin dalam suatu wilayah walak atau daerah setingkat distrik. Belanda menargetkan 2000 pasukan Minahasa yang akan dikirim ke Jawa. Ternyata orang-orang Minahasa umumnya tidak setuju dengan program Daendels untuk merekrut pemuda-pemuda Minahasa sebagai pasukan kolonial. Banyak di antara para ukung mulai meninggalkan rumah. Mereka justru ingin mengadakan perlawanan terhadap kolonial Belanda. Mereka memusatkan aktivitas perjuangannya di Tondano, Minawanua. Salah seorang pemimpin perlawanan itu adalah Ukung Lonto. Ia menegaskan rakyat Minahasa harus melawan kolonial Belanda sebagai bentuk penolakan terhadap program pengiriman pemuda Minahasa ke Jawa serta menolak kebijakan kolonial yang memaksa agar rakyat menyerahkan beras secara cuma-cuma kepada Belanda. Dalam suasana yang semakin kritis itu tidak ada pilihan lain bagi Residen Prediger kecuali mengirim pasukan untuk menyerang pertahanan orang- orang Minahasa di Tondano Minawanua. Belanda kembali menerapkan strategi dengan membendung Sungai Temberan. Prediger juga membentuk dua pasukan tangguh. Satu pasukan dipersiapkan untuk menyerang dari Danau Tondano, sedangkan pasukan yang lain menyerang Minawanua dari darat. Tanggal 23 Oktober 1808 pertempuran mulai berkobar. Pasukan Belanda yang berpusat di Danau Tondano berhasil melakukan serangan dan merusak pagar bambu berduri yang membatasi danau dengan perkampungan Minawanua sehingga menerobos pertahanan orang-orang Minahasa di Minawanua. Walaupun sudah malam para pejuang tetap dengan semangat yang tinggi terus bertahan dan melakukan perlawanan dari rumah ke rumah. Pasukan Belanda merasa kewalahan. Setelah pagi hari tanggal 24 Oktober 1808 pasukan Belanda dari darat membombardir kampung pertahanan Minawanua. Serangan terus dilakukan Belanda sehingga kampung itu seperti tidak ada lagi kehidupan. Pasukan Prediger mulai mengendorkan serangannya. Tiba-tiba dari perkampungan itu orang-orang Tondano muncul dan menyerang dengan hebatnya sehingga beberapa korban berjatuhan dari pihak Belanda. Pasukan Belanda terpaksa ditarik mundur. Seiring dengan itu Sungai Temberan yang dibendung mulai meluap sehingga mempersulit pasukan Belanda sendiri. Dari jarak jauh Belanda terus menghujani meriam ke Kampung Minawanua, tetapi tentu tidak efektif. Begitu juga serangan yang dari danau tidak mampu mematahkan semangat juang orang-orang Tondano, Minawanua. Bahkan terdengar berita kapal Belanda yang paling besar tenggelam di danau. 106 Kelas XI SMAMASMKMAK Semester 1 Perang Tondano II berlangsung cukup lama, bahkan sampai Agustus 1809. Dalam suasana kepenatan dan kekurangan makanan, mulai ada kelompok pejuang yang memihak kepada Belanda. Namun dengan kekuatan yang ada para pejuang Tondano terus memberikan perlawanan. Akhirnya pada tanggal 4-5 Agustus 1809 Benteng pertahanan Moraya milik para pejuang hancur bersama rakyat yang berusaha m e m p e r t a h a n k a n n y a . P a r a pejuang itu memilih mati dari pada menyerah kepada penjajah. Sumber Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 4 Kolonisasi dan Perlawanan, 2012. Gambar Danau Tondano, usai pemusnahan hunian di atas air. S u m b e r h t t p s w w w. g o o g l e . c o . i d s e a r c h = benten+moraya, 25-9-2015 . Gambar Bekas Benteng Moraya 107 Sejarah Indonesia » Sungguh luar biasa perlawanan rakyat Minahasa, yang telah mati- matian mempertahankan kedaulatannya. Coba pelajaran apa yang dapat kamu peroleh setelah belajar tentang sejarah Perang Tondano tersebut. 2. Perang Pattimura 1817
Salahsatu stadion megah di Indonesia itu rusak akibat kerusuhan yang terjadi pada pertandingan Persebaya kontra PSS Sleman.
Jawabannya adalah sikap kolonial ini masih ada di zaman modern, misalnya dalam ekspansi perusahaan asing di negara berkembang. Misalnya penjajahan di bidang kelautan oleh negara asing di laut Indonesia. Mereka mencuri produk ikan dan tidak menghormati kedaulatan Indonesia atau membayar pajak kepada ialah usaha untuk memperluas, mengembangkan, dan menguasai suatu wilayah dengan kekuasaan suatu negara di luar lokasi atau wilayah negara tersebut. Hal ini dilakukan dengan kekerasan untuk mencapai keuntungan sebesar-besarnya bagi negara asal atau negara asal. Tujuan dari kolonialisme yaitu untuk mencari dominasi ekonomi sumber daya, tenaga kerja dan perdagangan di wilayah tersebut. Imperialiasme ialah upaya kebijakan untuk mengontrol negara lain atau secara paksa memperluas kerajaan kepentingan diri sendiri yang didirikan sebagai sebuah kerajaan. Penguasaan dalam hal agama, ideologi, budaya ekonomi, asalkan dilakukan dengan kekerasan. Pada konsep kolonialisme, pemerintah adalah wajib, terlebih sikap diskriminatif antara kelompok kolonial dan rakyat terjajah. Peristiwa di Tondano menunjukkan bahwa keegoisan Belanda itu sewenang-wenang. Dalam hal ini, mereka menderita kerugian karena hasil panen tidak diperoleh dan berusaha menutupi neraca perdagangan mereka dengan menculik budak. Hal lain adalah bahwa sikap kolonialisme ini melihat bangsa terjajah bukan sebagai orang yang memiliki hak dan kewajiban, tetapi sebagai objek keuntungan atau perdagangan properti dalam bahasa kolonial. Sikap kolonial ini masih ada di zaman modern, misalnya dalam ekspansi perusahaan asing di negara berkembang. Misalnya penjajahan di bidang kelautan oleh negara asing di laut Indonesia. Mereka mencuri produk ikan dan tidak menghormati kedaulatan Indonesia atau membayar pajak kepada jawabannya adalah sikap kolonial ini masih ada di zaman modern, misalnya dalam ekspansi perusahaan asing di negara berkembang. Misalnya penjajahan di bidang kelautan oleh negara asing di laut Indonesia. Mereka mencuri produk ikan dan tidak menghormati kedaulatan Indonesia atau membayar pajak kepada pemerintah.
Pengadilanitu juga memutuskan bahwa terapi kejut tersebut tidak perlu karena homoseksualitas tidak memerlukan pengobatan
Soal. Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50 – 60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai Temberan. Coba telaah secara kritis ancaman Belanda padahal yang membendung Sungai Temberan itu adalah Belanda. Bagaimana penilaian kamu tentang sikap Belanda yang demikian. Sikap ini merupakan sikap Kolonialisme dan Imperialisme yang akan terus berlangsung termasuk sampai sekarang. Berikan contoh 2. Rumuskan latar belakang terjadinya perlawanan Pattimura di Saparua 3. Perang Padri fase ke dua sebenarnya merupakan salah satu strategi perang Belanda semacam “gencatan senjata” atau “peredaan”. Mengapa demikian, apa tujuan yang ingin di raih Belanda? Jelaskan four. Pangeran Diponegoro memimpin perang tetap pada landasan nilai – nilai kesyukuran dan keimanan. Jelaskan 5. Apa yang dimaksud dengan benteng stelsel, bagaimana pelaksanaanya? half-dozen. Apa yang dimaksud dengan Hukum Tanam Karang? Mengapa Belanda menentang Hukum tersebut? seven. Coba jelaskan secara singkat latar belakang dan sebab – sebab terjadinya perang Banjar 8. Rakyat Aceh memiliki semboyan dan doktrin “syahid atau menang” coba jelaskan makna semboyan itu bagi perjuangan rakyat Aceh dalam melawan Belanda 9. Kenapa Si Singamangaraja XII menentang Kristenisasi yang di lakukan Belanda? JAWAB 1. Dalam konsep kolonialisme pemerintah bersifat komando, ditambah sikap deskriminatif antara kelompok penjajah dengan masyarakat jajahan. Peristiwa Tondano mencontohkan bahwasanya ke egoisan Belanda yang bersikap sewenang-wenang. Dalam hal ini mereka mendapatkan kerugian karena hasil tanam tidak tercapai dan imbasnya mereka coba memenuhi neraca dagangannya dengan cara mengambil budak. Hal ini adalah sikap kolonialisme yang menganggap bangsa jajahannnya bukan manusia yang memiliki hak dan kewajiban tetapi lebih sebagai objek keuntungan atau dalam bahasa kolonialnya properti perdagangan. Saat ini sikap kolonialsme masih terdapat, seperti ekspansi perusahaan asing ke negara-negara berkembang. Contohnya kolonialsme di bidang kelautan oleh negara asing di laut indonesia, mereka mencuri hasil ikan dan tidak menghormati kedaulatan negara Indonesia ataupu n tidak membayar pajak kepada pemerintah. 2. Perang Saparua merupakan perlawanan rakyat Ambonyang di pimpin oleh Pattimura. Dalam pemberontakan tersebut seorang pahlawan wanita bernama Cristina Martha Tiahahu melawan dengan berani. Perlawanan Pattimura dapat di kalahkan setelah bantuan pasukan Belanda dari Jakarta. Pattimura bersama tiga pengikutnya di tangkap dan di hukum gantung. 3. Tujuannya adalah untuk menghilangkan pengaruh dari Pangeran Diponegoro yang nantinya akan di asingkan oleh Belanda. Akibat dari pengasingan ini rakyat kehilangan sosok pemimpin dan pemersatu sehingga rakyat tidak aka punya tujuan, darisini Belanda masuk dan merebut kekuasaan 4. Pangeran Diponegoro memimpin perang tetap berada pada landasan nilai – nilai kesyukuran dan keimanan di karenakan pangeran Diponegoro adalah pemimpin yang tidak individualistik, ia sangat mementingkan keselamatan anggota keluarga dan anak buahnya, artinya berdasarkan nilai keimanan yang dimiliki, pangeran diponegoro selalu bersyukur atas berhasil atau gagalnya ia dalam memimpin perang pada saat ia harus mengungsikan anggotanya ke selatan ke bukit Selarong dan akhirnya beliau dapat mengusai beberapa pos Belanda. 5. Benteng stelsel adalah sebuah strategi yang di terapkan oleh Belanda untuk mengalahkan musuh – musuhnya, pelaksanaanya Pada setiap kawasan berhasil di kuasai Belanda di bangun benteng pertahanan, kemudian dari masing – masing kubu pertahanan tersebut di bangun infrastruktur penghubung seperti jalan atau jembatan. 6. Hukum Tawan Karang yaitu berisi penyitaan barang – barang di kapal asing yang berlayar di pantai Bulelelng, waktu itu salah satu kapa Belanda kapal Overisjel berlayar di pantai buleleng lalu sesuai humum tersebut maka di sitalah Kapal Belanda, hal ini menyebabkan Belanda marah dan Belanda menyuruh raja – raja Bali tunduk pada Belanda. 7. Sebab perang banjar karena – Campur tangan Belanda dalam urusan Kraton Banjar, ketika mengangkat pangeran Tomjiidilah sebagai sultan. – Belanda melakukan monopoli dagan lada, rotan, damar serta emas dan intan. Rakyar hidup menderita karena beban pajak karena kerja rodi membuka jalan untuk mempermudah akses Belanda. – Belanda ingin menguasai Kalimantan bagian selatan karena Belanda semakin memperluas wilayahnya di bagian selatan untuk berkebun dan pertambangan, sehingga kerajaan menjadi sempit. Latar belakang – Konflik internal terkait ahli waris tata setelah Adam meninggal, dan monopoli serta halhal bersnagkutan dengan wilayah kerajaan dan penderitaan rakyat. 8. Maknanya adalah rakyat Aceh tidak boleh putus asa karena hanya ada dua pilihan menang atau sahid mati dalam pertempuran yang tujuan dari semboyan ini adalah memotivasi rakyat Aceh agar selalu menang melawan Belanda. 9. Untuk menegakkan kebenaran dan karena beliau memeluk agama islam. Dalam melawan Belanda Si Singamangaraja XII bekerja sama dengan Panglima Nali dari kerajaan Islam Minangkabau dan panglima Teuku Mohammad dari kerjaan Islam Aceh. Keislaman Si Singamangaraja XII membuatnya teguh dalam berjuang membela al Haq dan melawan kebathilan. Beliau tidak saja di anggap raja namun juga imam oleh rakyatnya. Menghadapi pemimpin yang di dukung penuh oleh rakyatnya sendiri. Belanda akhirnya memakai cara licik. Ibu permaisuri dan kedua putra Si Singamangaraja di tangkap belanda lalu membujuk agar Si Singamangaraja mau berunding, namun cara ini pun tidak mempan. Akhirnya belanda menurunkan pasukan besar – besaran dengan kekuatan penuh pada 17 JUNI 1907 di bawah pimpinan Cristofel, Belanda menggempur pusat pertahanan Si Singamangaraja, walau terdesak Si Singamangaraja menolak untuk menyerah. Ulama pejuang ini akhirnya menemui syahid bersama Lopian, putrinya tercinta.
Lindenbaummenggugat S.Cohen supaya membayar ganti rugi dengan alasan bahwa S Cohen telah merugikannya dengan cara dalam lalu lintas masyarakat terhadap diri atau barang-barang orang lain Ia, misalnya harus membayar ganti kerugian kepada orang atau badan hukum lain karena telah melakukan perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige
Menuruthukum Adat di Jawa tiap perbuatan atau kelalaian yang menimbulkan kerugian, mewajibkan orang yang bersalah untuk membayar ganti rugi atau untuk memperbaiki kerugian itu. Dalam hal orang yang menimbulkan kerugian ltu telah berbuat dengan itikad baik, ia harus dibebaskan dari kewajiban membayar ganti rugi.
mIS2. 54yukj9z3f.pages.dev/8054yukj9z3f.pages.dev/34454yukj9z3f.pages.dev/34654yukj9z3f.pages.dev/1754yukj9z3f.pages.dev/26854yukj9z3f.pages.dev/854yukj9z3f.pages.dev/7354yukj9z3f.pages.dev/20254yukj9z3f.pages.dev/17
rakyat tondano harus membayar ganti rugi